Friday, April 29, 2005

Tersesat di Kendari



Seorang yang bercita-cita menjadi sufi, penggemar Aa Gym, koran dan radio transistor. Lahir dan besar di lingkungan kyai Nahdlatul Ulama di daerah Ngempon (Karang Jati). Nggak beda jauh dengan Jiban, dia (Kang Obi) juga lelaki baik-baik aja bahkan cenderung lugu. Anak seorang pemilik penggilingan padi. Gaya duduknya itu bukannya ingin memperlihatkan kesombongan, tapi ya begitulah gaya standar pemuka agama yang ada di desa-desa. Di hadapan banyak orang, dia seringkali menjadi pemimpin dan panutan, tapi di hadapan kami, dialah sasaran cemoohan dan ledekan (just forgive us).

Apalagi memory tentang kamu ya ?
Ahhh, pasti kartu OSIS itu masih setia kamu simpan di dompet yang mungkin sudah sejak SMA gak pernah ganti, dan juga HP itu pasti masih dibalut dengan "isolasi", supaya tetap kelihatan sebagai HP, dan... dilarang minta pulsa telpon ke teman-teman hanya untuk nelpon cewe...

Kang Obi sekarang "tersesat" jauh di timur Indonesia, tepatnya di Kendari. Bekerja sebagai pegawai di Biro Pusat Statistik. Keinginan utamanya adalah pulang ke tanah Jawa, tapi tampaknya Tuhan nggak setuju. Keinginannya adalah kawin dengan orang sunda, tapi emak dan bapak gak menyetujui. Ingin juga jadi sufi, sayang sampai sekarang belum benar-benar terbukti...

Kang Obi dan banyak cita-citanya sekarang pastilah memilih menghabiskan waktu di perpustakaan, mendatangi pengajian, mendengarkan radio dan baca koran. Maklum seminggu cuma masuk kerja 2 hari, itupun cuma sampai jam 12 siang (smoga sudah berubah). Memang lebih baik begitu, daripada di Jakarta sini yang penuh dengan godaan untuk berbuat maksiut.

Pesan kami, jangan lama-lama di kendari dan jangan pula orang sunda kau kawini, ibu bapak jelas tak merestui...

Thursday, April 28, 2005

Kurt or Jiban ?


Sengaja image ini menjadi postingan yang pertama. Sekilas mengingatkan kita pada grunge singer, hanya saja rambut yang dia punya hitam dan tidak blonde, bibirnya tidak dihiasi dengan rokok, marijuana, atau sisa minuman keras. Dia adalah lelaki baik-baik saja, berasal dari keluarga yang sangat "teratur", bahkan bisa dikatakan jauh dari kejam dan jahatnya hidup. Jiban adalah nama yang pernah diberikan kepadanya, karena kebiasaannya mengenakan jaket mirip kayak film robot dari Jepang dengan jagoan bernama Jiban. Entah Iwan, Soni atau Agus Babe yang memberikan julukan itu, yang jelas itu terkenang dalam ingatan.

Adik-adiknya yang cantik sering membuat kami tertarik untuk main ke rumahnya, juga untuk sekedar mencicipi sirup manis, matoa, melihat anggrek atau ayam kate.
Saat gambar ini diambil, dia mati-matian menolak ajakan kami untuk jalan rame-rame ke Bandungan. Kami takut kehilangan dia. Tapi sekarang mungkin sudah berubah, sejak Agus Babe rajin mengunjunginya dan mengajaknya menikmati nikmatnya meluncur di atas Honda Grand.
Dan untuk cewek yang tertarik, dia masih single lho, bisa dihubungi di 024-6922629... dijamin puas.