Gatheringan ex 3A1.1 pada tanggal 3 Oktober 2008 kemarin terhitung cukup mendadak, karena ditunggu-tunggu sampai hari kedua lebaran ndak ada berita sama sekali akan ngumpul atau tidak. Dengan bermodalkan sms gratisan dari sebuah provider seluler ternama di Indonesia, saya mulai membroadcast sms dengan menanyakan nomer hp teman-teman yang kemungkinan masih valid. Satu demi satu nomer hp saya dapatkan dan saya tambahkan ke daftar broadcast. Inti dari isi broadcast adalah kapan kira-kira akan dilaksanakan gathering. Ide pertama datang dari Adi Wiyana untuk mengadakan pada Jumat sore hari tanggal 3 Oktober 2008 pukul 17:00 kumpul di tempat Dian Anugraheni, di bilangan Alun-Alun, Ungaran. Setelah pengumuman, mulai berdatangan tanggapan dari teman-teman. Tyas bilang ndak bisa datang dikarenakan masih lebaran di rumah mertua. Sms berikutnya dari Agus, yang kurang lebih menyatakan hal yang sama. Dari Mega, menginformasikan bahwa pesawatnya baru bisa mendarat di Semarang pukul 20:30 dan masih ada kemungkinan delay. Soni sendiri yang sudah jelas-jelas di Ungaran, bisa datang setelah maghrib. Vera cuma bilang sanggup tapi ndak dateng (HUUUUUWWWWWW!!!!). Thipuk malah ngotot bilang ndak dikasih tau sama sekali, dan ternyata setelah diinterogasi belakangan baru ngaku kalo hpnya dimatiin seharian *HUUUUUWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW!!!! (((((stereo)))))(((((stereo)))))*.
Setelah panjang lebar broadcast ke sana kemari, akhirnya pertemuan tetap dilaksanakan sore hari itu juga, tapi habis maghrib.
Jumat 3 Oktober 2008, Magrhib pukul 18:10 menit... MAK BRESSSSHHH! Udannn deresshhH!!!!... Rahmadi pun menelpon untuk menginformasikan hal yang sama terjadi di Gunung Pati. Jam 7 kurang saya nekat berangkat ke Alun-Alun dan Alhamdulillah malah ndak ujan sama sekali. Sampe di tempat Dian, sudah ada Soni dan Dian. Soni meminta saya menjemput Rahmadi karena barang bawaannya yang banyak, termasuk *YANG PALING UTAMA* adalah robot Gundam dari Jepang untuk saya. Kurang dari hitungan detik saya sudah meluncur ke arah Gunung Pati menjemput Rahmadi. Sampai di rumah Rahmadi, beliau sempat bersikeras nunggu pesenan nasi goreng. Harus dilempar jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam lebih baru bisa mengajaknya hengkang.
Sampai di tempat Dian rupanya sudah ada Adi Wiyana dan Ary Kusuma dengan si kecil Alia. Baru duduk beberapa menit, datang mas Wahyu Rifki (dan tentunya tanpa adik-adiknya).
Jadi malam itu yang gatheringan hanya ber-7. Saya, Rahmadi, Soni, Adi, Rifqi, Ary dan Dian. Sobirin pun hanya berani nimbrung melalui telepon. -Chicken!-.
Peserta gathering yang harus pulang duluan adalah mbak Ary karena sudah dijemput oleh suami. Katanya mau nglembur gawean (ndak iyo Ry?). Ya sudah, akhirnya dengan ber-6 pun kita ngeyel melanjutkan acara tersebut, dengan Dian sebagai satu-satunya cewe dan satu-satunya tuan rumah (YA EYAAALAAGGGHH!). Acara makan-makan pun cukup dengan memesan nasi goreng babat dan babat gongso. (Thanx to Dian dan Rahmadi atas sponsorship-nya). Setelah malam menjelang larut, akhirnya kami sudah iba melihat tuan rumah yang mripatnya tinggal sak larik. Kami pun memutuskan pamit dan berjanji akan tetap kontak-kontak silaturahmi satu sama lain. Dan pas pulang.. saya sedikit agak bahagia. Karena selama bertahun-tahun saya menyandang gelar satu-satunya sopir yang bisa naekin mobil ke trotoar, malem itu juga Adi menemani saya dalam mengemban aib tersebut. ADI NYETIR NAEK KE TROTOAR!!! HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA... (wes Di, alesan apa pun secara de facto kamu naek ke trotoar, walaupun secara de jure kamu ngeyel ngantuk...).
Nah, demikian yang bisa dilaporkan untuk sementara. Mas Soni sepertinya akan menuliskan laporan kunjungan ke tempat temen-temen yang lain. Di tunggu lho mas...
Sekian dari saya.. tidak lupa saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429H, Mohon Maaf Lahir & Batin.
-g-
Monday, October 06, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment